27 Sep

YUK KETAHUI PERBEDAAN DARI ISTILAH TAILOR, GARMEN DAN KONVEKSI!

Dalam bidang jahit, terdapat tiga istilah yang sering dijumpai yaitu Tailor, Konveksi dan Garment. Familiarkah kalian? Tapi tahukah kalian perbedaan dari tiga istilah tersebut?

Yuk, mari simak penjelasan dari tiga istilah tersebut di bawah ini!

1. Tailor / Penjahit
Tailor atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Penjahit merupakan jenis layanan jahit yang cenderung eksklusif. Selain itu mereka biasanya membuka usaha sendiri di rumah. Dilihat dari segi hasil jahitan, penjahit / tailor cenderung lebih mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas. ‍

Tempat usaha para tailor juga biasanya berbentuk butik karena mereka hanya menjahit berdasarkan ukuran tubuh pemesan dan hanya menerima dalam skala satuan. Dan ketika pesanan pakaian telah jadi, pemesan akan diberikan kesempatan untuk mencoba pakaian tersebut untuk memastikan apakah pakaian tersebut sesuai atau tidak. ‍Jika belum sesuai, maka mereka dapat meminta perbaikan hingga pakaian tersebut telah sesuai dengan keinginan pemesan.

‍Penjahit biasanya tidak memiliki begitu banyak karyawan dan hanya bekerja dengan menggunakan alat jahit standar. Oleh karena itu dari segi harga biasanya jasa mereka tergolong lebih mahal, tapi cukup sebanding dengan kualitas yang mereka kerjakan.


2. Konveksi
Konveksi pada dasarnya adalah pakaian yang dibuat secara massal untuk dijual dalam keadaan siap pakai. Busana konveksi tidak diukur menurut pesanan, tetapi berdasarkan ukuran yang sudah ditentukan, seperti ukuran S, M, L dan XL.

Jenis usaha ini menerapkan metode CMT (Cut, Make, dan Trim), dimana setiap karyawan melakukan CMT secara langsung. Sehingga hasil akhir dari setiap pakaian dapat dikontrol secara real time dan dapat dipastikan kualitasnya.‍

Jumlah mesin jahit dan mesin-mesin penunjang pada konveksi lebih banyak dari jumlah mesin penjahit / tailor. Yaitu sekitar 4-5 mesin jahit atau lebih.

Namun karena metode CMT dilakukan oleh satu orang yang sama, hal tersebut menjadikan konveksi memiliki kelemahan dalam sistem yang kurang teratur, sehingga sering kali pesanan ada yang telat selesai, hasil akhir yang tidak sesuai, kurang memuaskan dan banyak hal-hal lainnya.


3. Garmen
‍Berbeda dari penjahit / tailor, garmen memiliki pangsa pasar mereka sendiri. Biasanya mereka menerapkan metode CMT (Cut, Make, dan Trim) yang dikerjakan oleh bagian yang berbeda-beda.‍

Selain hanya menerima dalam jumlah besar, jenis usaha garmen juga biasanya hanya menerima satu bentuk pesanan saja. Misalnya jika pesanan kaos, maka mereka hanya membuat kaos saja.

Jasa usaha garmen sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin membuat seragam atau sejenisnya. ‍Tetapi tentu saja para pengusaha garmen biasanya mereka merintis usaha dari konveksi terlebih dahulu seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya.

Semoga penjelasan ketiga istilah itu sudah cukup menggambarkan perbedaan dari jenis usaha tailor, konveksi dan garmen ya! Kami harap informasi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan baru untuk Teman KJM semua.

Yuk follow akun instagram dan kanal youtube kami @kianjayamachinery agar tidak ketinggalan informasi dan update menarik lainnya mengenai dunia jahit menjahit dan fashion!