31 Oct

FABRIC MANIPULATION SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI LIMBAH INDUSTRI FASHION

Banyaknya kain perca atau kain sisa potongan yang tidak terpakai dari proses produksi di industri garmen jika tidak dimanfaatkan kembali sebagai sesuatu yang bisa terpakai dapat menambah limbah fashion yang berdampak buruk untuk lingkungan. Padahal yang kita tahu kini limbah fashion merupakan limbah terbanyak kedua di dunia. Limbah fashion memiliki sifat yang sulit terurai karena mayoritas bahan yang terbuat dari serat sintetis, dan ini mengakibatkan limbah fashion membutuhkan bertahun-tahun untuk terurai secara alami.

 

Lalu bagaimana cara mengatasi dan mengolah limbah fashion tersebut sehingga memiliki value added lebih dengan cara yang tidak menimbulkan dampak negatif ataupun menghasilkan limbah lainnya?

 

Salah satunya solusinya adalah dengan kembali mengolahnya menjadi fabric manipulation. Fabric manipulation atau manipulasi kain secara definisi arti memiliki tujuan untuk memperindah tampilan suatu busana. Dengan fabric manipulation kita dapat memanfaatkan beberapa macam teknik untuk menghias kain dan membuat bahan baru.

 

Saat ini fabric manipulation sedang banyak digemari oleh para fashionpreneur dengan

menambahkan fabric manipulation ke dalam pakaiannya sebagai pemanis. Lingkup fabric manipulation cukup luas dan tidak hanya digunakan sebagai teknik menghias kain saja, lho!

 

Berikut adalah beberapa teknik untuk membuat motif dan tekstur tertentu pada fabric manipulation:

  1. Smock atau teknik menghias kain dengan cara mengerut kain menjadi bentuk tertentu
  2. Twisted pleats, lipatan-lipatan yang berjajar vertikal ke samping pada permukaan bahan
  3. Quilting / Patchwork, dimana kita menyambung potongan-potongan kain untuk membentuk design pola tertentu
  4. Anyaman, memperlihatkan siluet dan tekstur seperti tatami yang berbentuk seperti sulaman bahan (tikar Jepang)
  5. Fabric Slashing, manipulasi kain dengan cara menumpuk beberapa kain lalu memotong satu atau beberapa lapis dari tumpukan kain tersebut dan meninggalkan satu lapisan paling akhir tetap utuh
  6. Bordir, hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang, potongan logam, mutiara, manik-manik, payet, dan lainnya
  7. Tucking, membuat lipatan-lipatan kain yang kemudian dijahit setiap lipatannya dan dilanjut jahit tindas

 

Teknik fabric manipulation ini bisa kamu pelajari dan gunakan untuk memanfaatkan sisa kain, sehingga dapat mengurangi sampah atau limbah industri fashion, lho!

 

Jika TemanKJM tertarik untuk belajar dan mempraktekan teknik menjahit fabric manipulation atau teknik baru lainnya, bisa banget lho untuk mengikuti workshop menjahit bersama Fashion Lab ID (kolaborasi Kianjaya Machinery & Fashion Project Indonesia). Karena disini selain mengikuti workshop menjahit, TemanKJM juga akan banyak mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan tren fashion. 

 

Info lebih lanjut mengenai dunia fashion dan workshop yang bisa teman-teman ikuti bisa dilihat di Instagram @fashion.lab.id atau @fashionproject.indonesia


Jangan lupa follow, and see you at our next workshop!